Selasa, 17 September 2019

Suatu Malam di Gg H.Japar

Segalanya masih terasa hambar seperti tahun tahun yang sudah berlalu. Iya aku sudah menikah sekarang, tak ada yang istimewa dengan pernikahan, itu hanya bagian dari kehidupan. Seperti saat kau jatuh cinta pertama kali, beberapa bulan setelahnya, kau bosan dan hambar lagi. Ya kurang lebih itulah rasanya..

Ini bukan soal kebahagiaan,
Jangan salah kapra, aku bahagia, bahkan sangat bahagia
Ini soal petualangan dan letupan adrenalin

Aku merindukan sisi dunia itu
Aku merindukan keanehanku
Aku merindukan petualanganku
Aku ingin merasakan kemeriahan itu kembali

Hahaha..keinginan yang konyol dan mustahil memang.
Tapi siapa sangka aku bisa mencapai tahap ini. Seperti main game, strategimu harus tepat, dan jangan tergesa-gesa.

Umurku semakin bertambah
Sisa waktuku semakin sedikit
Harapan yang pupus telah menguap oleh waktu, aku tak lagi sedih, hanya..hambar

Aku tak peduli apakah aku harus mati sekarang atau 20 tahun lagi, rasanya sama saja.

Saat aku tertidur, mereka kembali menyapaku dalam mimpi. Ahh..mereka tidak pernah benar-benar pergi, mereka tidak sepenuhnya meninggalkanku.
Mereka masih setia berada di alam bawah sadarku
Sebaiknya mereka tetap disana
Aku tak siap dan tak ingin bertemu mereka dalam realita, realita itu membosankan dan penuh aturan

Aku masih bisa berlari telanjang disana, iya disana..di alam bawah sadarku..
Aku masih bisa melakukan apapun yang kumau disana..
Aku masih bisa bertemu dengan mereka yang pernah singgah dulu..

Rasanya seperti dulu..seperti saat umur 18 tahun. Ragaku terisolasi, tapi jiwaku bebas..
Aku sudah terbiasa dengan hal ini, jadi aku tak perlu kuatir lagi.

Aku harap tak ada yang benar-benar kehilangan diriku saat aku memilih untuk menyudahi penderitaan ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar